Jakarta, Ma’arifNU Online,- LP Ma’arif NU PBNU kembali menyelenggarkan Workshop Moderasi Beragama untuk guru-guru PAI tingkat SMA/SMK se-Pandeglang dan Lebak Provinsi Banten bertenpat di Rizki Hotel Pandeglang. Ketua LP Ma’arif NU H Zainal Arifin Junaidi pada pembukaan Workshop dan Pelatihan Moderasi Beragama untuk Guru SMA/SMK Pandeglang Banten, hadir secara luring dan dihadiri secara daring Direktur PAI Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Drs. H. Amrullah. M.Si, Jumat (26/11/2021).
Kegiatan tersebut adalah hasil kerjasama Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PBNU dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI. menyelenggarakan Workshop dan Pelatihan Moderasi Beragama untuk Guru SMA/SMK Pandeglang dan Lebak Banten,berlangsung juma’at- Minggu 26-28 November 2021.
Ketua LP Ma’arif NU, KH Zainal Arifin Junaidi memaparkan pentingnya penguatan moderasi beragama di Indonesia khususnya bagi guru-guru agama dan murid-murid sekolah menengah atas. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi latar belakang sekaligus urgensi mengapa penguatan moderasi beragama ini penting dan cukup menonjol sebagai fenomena belakangan sering kita jumpai di tengah-tengah kita, ujarnya saat memberikan sambutan pembukaan kegiatan tersebut.

Pertama, kata Kyai Arjuna, penguatan moderasi beragama penting karena saat ini muncul fenomena paham serta berbagai tindakan pengamalan keagamaan yang justru mengingkari nilai-nilai kemanusiaan. Padahal, kata dia, semua agama hadir ke muka bumi bertujuan untuk menjaga, memelihara, dan melindungi harkat, martabat, serta derajat kemanusiaan. Karena agama mengajarkan agar kita menyatukan keragaman atau perbedaan yang ada di tengah-tengah kita. Keragaman itu hakikatnya given, sesuatu yang memang begitulah Tuhan menghendakinya,” terang
Kedua, adalah karena muncul fenomena pemaksaan kehendak klaim kebenaran dengan cara kekerasan atau kebenaran yang dibarengi dengan upaya pemaksaan kehendak terhadap perbedaan. Muncul klaim kebenaran yang dibarengi dengan pemaksaan terhadap yang berbeda, bahkan dengan penggunaan kekerasan. Ini lagi-lagi mengingkari inti pokok ajaran agama itu sendiri, karena dalam agama tidak ada paksaan apalagi menoleransi penggunaan cara-cara kekerasan,” tandasnya
Ketiga, adanya fenomena paham, tindakan, atau pengamalan keagamaan yang secara langsung mengoyak dan merusak ikatan kebangsaan. Bahkan, meruntuhkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal dalam konteks keindonesiaan, berbangsa dan beragama adalah satu kesatuan. Dimana, ketika kita menjalankan kewajiban keagamaan, itu hakikatnya kita sedang menjalankan fungsi kita sebagai warga negara. Begitu juga sebaliknya, ketika kita menunaikan kewajiban kenegaraan sebagai bangsa Indonesia, itulah wujud dari pengamalan keagamaan kita,” imbuhnya.
Kyai Arjuna, menegaskan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup bersama itu perlu dijaga cara pandang, sikap, dan praktik keberagamaannya, agar benar-benar mampu mewujudkan dan mengimplementasikan inti pokok ajaran agama. Dalam hal ini, melindungi harkat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan bersama, hal ini menjadi pesan inti setiap agama,” tegasnya
Menurut Kiai Arjuna, dalam pengembangan Moderasi Beragama, harus dikemas secara menarik dan sesuai kebutuhan kekinian, dengan biaya serendah mungkin namun berdampak besar, tempat terjangkau, dan dipromosikan dengan menggunakan media yang memungkinkan. Maka tepat sekali bila kegiatan seperti ini selalu di desiminasikan pada satuan pendidikan LP Ma’arif NU yang tersebar di seluruh bumi nusantara yang terdiri dari 21.045 Sekolah/Madrasah semua jenjang, imbuhnya.
Kegiatan penguatan Moderasi Beragama ini diikuti 30 orang peserta terdiri dari 25 guru-guru PAI SMA/SMK dan 5 orang unsur LP Ma’arif NU PCNU Pandeglang. Saat pembukaan hadir dan turut memberikan sambutan Drs. H. Syihabudin (Ka.Kemenag Pandeglang), Drs. H. Taufik Hidayatullah, M.Si (Sekda Pandeglang), H. Ahmad Suhaeri (KCD Pandeglang) dan H. Syamsul Falak (Kasi SMP kanwil Banten). Sedang fasilitator yang nampak hadir di lokasi kegiatan diantaranya Soleh Abwa dan Yanto Basri dari LP Ma’arif NU PBNU. Admin