Jakarta Ma’arif NU Online,- Modul literasi numerasi kelas awal dan kelas tinggi POP merupakan ruh Program Organisasi Penggerak LP Ma’arif NU. Sebagai ruh, modul merupakan bagian yang terpenting dalam sukses tidaknya POP LP Ma’arif NU tingkat Sekolah Dasar. Karena itu finalisasi penyusunan modul literasi dan numerasi yang digelar di Hotel Mercure Jakarta 22-25 November 202, diselenggarakan secara Hybrid. Hal ini disampaikan oleh Jamaludin, MA. PIC tim modul POP LP Ma’arif NU. 22/11/2021

Demikian pula yang di sampaikan Ketua LP Ma’arif NU –KH. Z. Arifin Junaidi dalam sambutan pembukaan Workshop Finalisasi Modul PO LP Ma’arif NU 2021, menyebutkan modul sebagai “halte” dari sekian banyak halte yang harus dilalui dalam POP LP Ma’arif NU. Setelah halte pertama dilewati ada halte berikutnya yang harus dilewati seperti Rekrutmen dan Pelatihan Fasilitator Daerah (Fasda) maupun pelatihan guru. “Terminal” dari halte-halte yang dilalui adalah meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi peserta didik LP Ma’arif NU, tegasnya

Lanjut Kyai Arjuna panggilan akrab Ketua LP Ma’arif NU PBNU menegaskan bahwa finalisasi penyusunan modul literasi numerasi kelas awal dan kelas tinggi POP LP Ma’arif NU mesti segera dapat dituntaskan dan menjadi row model dalam penguatan kompetensi dalam literasi dan numerasi, imbuhnya.
Sementara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi yang akrab disapa Mas Nadiem, saat melakukan kunjungan silaturrahim ke Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang didampingin oleh Ketua LP Ma’arif NU PBNU Kyai Arjuna di Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (22/11/2021). Mas Menteri menyampaikan bahwa Program Organisasi Penggerak (POP) LP Ma’arif NU berjalan dengan baik, ungkapnya.
Pesan Kyai Arjuna teruntuk kepada penulis modul dengan harapan agar modul yang dihasilkan nanti harus mampu memberikan rangsangan kepada guru untuk menanamkan karakter Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah an-Nahdliyah dapat dikembangkan. Dengan mencontohkan praktek literasi numerasi seperti; 1. Plus (+) dikali plus + hasilnya plus (+) memiliki filosofi bahwa menyatakan sesuatu yang benar sebagai kebenaran itu adalah tindakan yang benar. 2. Plus (+) dikali min(-) hasilnya min (-)memiliki filosofi bahwa sesuatu yang benar sebagai kesalahan itu adalah tindakan yang salah. 3. Min (-) dikali plus (+) hasilnya min (-)memiliki filosofi bahwa menyatakan suatu kesalahan sebagai kebenaran itu adalah tindakan yang salah. 4. Min (-) dikali min (-) hasilnya min (-)memiliki filosofi bahwa menyatakan suatu kesalahan sebagai kesalahan itu adalah tindakan yang benar. Hal ini, tentunya menuntut kemampuan dan kompetensi guru dalam penguasaan literasi numerasi yang mudah dipahami oleh para anak-anak didik di LP Ma’arif NU kuat literasi dan numerasinya, pungkasnya. Admin