Jakarta, Ma’arifNU Online,- Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Kyai Arifin Junaidi memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi survey dan pemetaan sekolah sasaran POP secara virtual, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan program organisasi penggerak (POP) jenjang Sekolah Dasar LP. Ma’arif NU. Rabu, 20 Oktober 2021
Ketua LP Ma’arif NU PBNU dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sosialisasi survey dan pemetaan tentunya merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan POP, jika dapat diperoleh gambaran yang jelas dan pasti tentunya program ini akan berjalan dengan baik karena apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh sekolah sasaran, oleh karena itu kyai arjuna berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan maksimal dan sebaik-baiknya serta responden bersedia memberikan data yang sebenar-benarnya, ujarnya.
Selanjutya kyai Arjuna menyampaikan bahwa LP. Ma’arif NU adalah lembaga di bawah naungan PBNU yang memberikan manfaat khususnya di bidang pendidikan bagi seluruh sekolah di Indonesia, hal ini dibuktikan bahwa kegiatan POP ini tidak hanya menyasar sekolah dasar yang berafiliasi dengan LP. Ma’arif NU tetapi juga sekolah dasar negeri yang berada di bawah lingkungan kemendikbudrisetdikti, terangnya.

Selain Kyai Arifin Junaidi kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Rumtini, Ph.D. seorang peneliti ahli kemendikbudristekdikti yang memaparkan pentingnya dilakukan survey dan pemetaan sekolah sasaran yang akurat dan reliabel serta Mas Furqon sebagai leader tim pelaksana survey dan pemetaan yang memaparkan aplikasi yang digunakan dalam survey, teknis pelaksanaan dan bagaimana melakukan pengisian instrumen. Pengambilan data responden akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan ini dan dilakukan secara daring dengan target 1246 responden yang terdiri dari 178 responden kepala sekolah dan 1068 responden guru sekolah sasaran, ungkap PIC Kegiatan Survey Asyim Baha.
Lebih lanjut Asyim Baha ungkapkan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 760 peserta baik kepala sekolah dan guru dari 7 provinsi yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Provinsi Lampung serta peserta diberikan sertifikat kegiatan dan pengganti kuota. Admin