Jakarta, Ma’arifNU Online,- Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PBNU hari ini, Jum’at, 8 Oktober 2021 resmi me-launching Program Organisasi Penggerak (POP) jenjang Sekolah Dasar (SD). Program unggulan LP Ma’arif ini dilaksanakan di 7 Provinsi, 35 Kabupaten/Kota, 178 Sekolah, 178 Kepala Sekolah, 1068 Guru, dan 140 Fasilitator Daerah (FASDA) se Indonesia. Program ini sebagai tahapan dari beberapa program yang telah ada di LP Ma’arif NU, dalam rangka peningkatan kapasitas Literasi dan Numerasi.
Acara Grand Launching Program Organisasi Penggerak (POP) dibuka langsung oleh Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bapak Dr. Ir. Helmy Faisal Zaini, S.T., M.Si, didampingi ketua LP Ma’arif NU PBNU yang biasa disapa Kiai Arjuna alias KH. Z. Arifin Junaidi, MBA. Kiai yang sejak awal dilantik menjadi ketua LP Ma’arif NU, berkomitmen untuk menjadikan warga NU melek dibidang Literasi dan Numerasi.
Pada kesempatan itu, Sekjen PBNU memberikan apresiasi kepada Kemendikbud serta LP Ma’arif NU, Karena Kemendikbud telah memilih LP Ma’arif NU sebagai mitra. Menurutnya, ini sesuatu yang sangat tepat, karena LP Ma’arif NU sebagai wadah atau lembaga yang sudah melakukan banyak hal dalam peningkatan mutu pendidikan bagi negeri ini, terutama dalam meningkatkan literasi dan numerasi.

Dalam sambutannya Kiai Arjuna menyampaikan beberapa alasan terkait pelaksanaan program POP ini, yaitu. Pertama, Terkait tempat sasaran kita melihat waktu yang kurang lebih hanya 2 bulan, padahal satuan pendidikan yang ada di LP Maarif NU PBNU sekitar 21,45. Dan sekitar 5000 tingkat SD, Kedua, Dana yang memang terbatas, bisa dikatakan tidak cukup untuk menyasar satuan pendidikan yang sangat besar itu. Ketiga, di LP Maarif NU di hampir semua kegiatan menggunakan metode “snow ball efec” metode bola salju. Yakni sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Dengan menggunakan sistem efektif dan efesien, Keempat, Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada, sehingga harus terbagi dalam menjalankan kegiatan di LP Maarif NU PBNU. Kelima, Program POP ini bagi lingkungan LP Ma’arif NU bukanlah sesuatu yang aneh, karena sejak berdirinya pada tanggal 19 September 1929 hingga saat ini selalu menjadi motor dalam menggerakkan lembaga pendidikan. Keenam, Tema literasi dan numerasi dengan alasan ayat pertama yang turun dari al-Qur’an memerintahkan untuk membaca (literas/iqro) dalam 5 ayat dalam surat al-Alaq itu, terminologi iqro diulang 2 kali, menunjukkan begitu urgentnya kita dalam meningkatkan literasi tersebut. Ketujuh, Hambatannya dalam mengembangkan literasi dan numerasi anak-anak kita adalah audio visual. Kedelapan, POP ini akan segera dilaksanakan dengan segera sesuai jadwal yang sudah ada. (admin)