Jakarta, Ma’arif NU Online,- Pelaksanaan POP tingkat SD LP Ma’arif NU 2021 ini, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, tentunya dari perspektif ilmu manajemen. Hal ini diungkapkan Ketua LP Ma’arif NU PBNU dalam pemaparan materinya pada Workshop Persiapan Launching POP 2021 LP Ma’arif NU, rabu 6 oktober 2021 di Merlynn Park Hotel Jakarta, berlangsung secara hybrid.
“Sesuai dengan apa yang saya ketahui, ketika belajar Manajemen di Canada tahun 1990 lalu, ujar Kiayi Arjuna, panggilan akrab KH. Z. Arifin Junaidi, Ketua LP Maarif NU PBNU. Jadi kurang lebih 31 tahun lalu, dan semoga masih up to date dengan apa yang saya sampaikan. Istilah manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dalam suatu kegiatan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri”.

Lanjut Kyai Arjuna, pelaksanaan program ini dilakukan dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh LP Ma’arif NU diantaranya, adalah Pertama, Man (SDM) atau manusia, eksistensi manusia ini sangat signifikan keberadaannya sebagai motor atau penggerak dalam program POP ini. Kedua, Money, uang ini sebagai nilai tambah dalam pelaksanaan kegiatan. Sebagaimana ungkapan Yai Arjun; “money follow programe” jadi bukan “programe follow money”. Dan LP Ma’arif NU dalam prokramdan kegiatannya menggunakan filosofi “money follow programe”. Imbuhnya.
Ketiga, Machine, yang termasuk pada kategori ini adalah peralatan yang dapat mendukung program kerja. Keempat, Material, atau bahan-bahan ATK yang dapat memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan. Kelima, Market atau pasar yang bisa kita ajak untuk mengsosialisasikan program kita, Keenam Method, adalah cara bagaimana kita melaksanakan berapa kegiatan dengan menggunakan strategi yang jitu. Dan yang ketujuh adalah Time atau waktu, hal ini yang dapat memberikan arah berapa lama kegiatan kita akan dilaksanakan, lugas Kiai Arjuna
Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perlu adanya perencanaan, organisasi, koordinasi, operasionalisasi, dan kendali, yang dalam istilah Kiai Arjuna disingkat ROKOK. Maka dalam perencanaan itu harus ada pelaksanaan yang fix, namun disisi lain perencanaan itu harus bersifat flexible, matang dan bersifat fix namun lentur tidak kaku, tegas Yai Arjuna.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan POP ini, LP Maarif NU PBNU menggunakan terminology ilmu manajemen, diantaranya adalah: Pertama, Managebility, seberapa besar kegiatan POP ini terkelola dengan sangat apik dan baik tentunya. Kedua, Accountability, dalam pelaksanaannya apakah pelaksanaan program ini amanah atau tidak. Ketiga, Acuratibility, akurasi pelaksanaan kegiatan program ini tepat sasaran atau tidak. Keempat, Responsibility, keterkaitan dengan rasa memiliki dari program ini menjadi lebih bermakna. Kelima, Integratibility, bahwa kegiatan POP ini terintegrasi dengan beberapa program Ma’arif lainnya. Yang disinyalir dalam sejarahnya LP Maarif NU PBNU sebagai lembaga penggerak yang selalu berinovasi dalam mengembangkan Sekolahdan Madrasah. Keenam, Feasibility, mempunyai makna kelayakan. Jadi program POP LP Ma’arif NU PBNU. Sangat layak untuk terus dikembangkan (for developing) dan kelayakan untuk dilanjutkan (for sustainability). Dari keenam istilah manajemen ini bisa disingkat menjadi MAARIF, pungkas Ketua LP Ma’arif NU PBNU. Admin (DSR)