Jakarta, Ma’arifNU Online,- Harlah ke 92 LP Ma’arif NU PBNU yang dilakukan secara Hybrid, Ahad 19 September 2021 di Gedung Ma’arif NU Center terselenggara dengan sederhana dengan protokol kesehatan Covid 19, yang dihadiri langsung Sekjen PBNU KH. Helmy Faishal Zaini dan Anggota DPD RI Ibu DR. Maya Rumantir dan Ketua Sako Ma’arif NU Nasional H. Muchsin Ibnu Djuhan.
Dalam kegiatan Harlah ini, dilakukan Launching Hymne Satuan Komunitas Gerakan Pramuka Ma’arif NU (SAKO Ma’arif NU) yang di liriknya di tulis oleh Ketua LP Ma’arif NU PBNU sekaligus sebagai Ketua Majelis Pembina Nasional SAKO Ma’arif NU) Kyai Z Arifin Junaidi, yang dirangkai dengan penyematan Penghargaan Darma Bakti Gerakan Pramuka Kwarnas, kepada Kyai Helmy pangilan akrab Sekjend PBNU oleh Kyai Arjuna panggilan akrab Ka Mabi Sako LP Ma’arif NU mewakili Ka Kwarnas.

Kyai Arjuna, dalam Pidato Harlah LP Ma’arif NU ke 92 menyampiakan berbagai keberhasilan LP Ma’arif NU dan berharap LP Ma’arif NU kedepan lebih maju lagi, pidato lengkap beliau sebagai berikut;
Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali memperingati hari lahir LP Ma’arif NU ke-92, momen yang secara konsisten dapat kita laksanakan tiap tahun. Tahun 2020 kemarin kita memperingati harlah ke-91 lembaga kita tercinta secara full daring. Tahun ini kita memperingati harlah secara hybrid, daring dan luring, dan ini peringatan harlah hybrid pertama yang dilakukan sepanjang sejarah LP Ma’arif NU. Mudah-mudahan covid-19 segera berlalu sehingga ini adalah harlah hybrid pertama dan terakhir, serta kita dapat menjalani kehidupan normal sebagaimana sebelum terjadi pandemi.
Acara peringatan harlah ini kita adakan pertama-tama untuk mengenang jasa dan perjuangan para pendiri dan para pendahulu kita di LP Ma’arif NU. Selain itu, peringatan harlah ini merupakan momen kita untuk mengingat dan meresapi niat awal dan semangat (khitthah) berdirinya lembaga kita dan selanjutnya kita berusaha mewujudkannya. Karenanya, dengan peringatan harlah ini kita harus melakukan refleksi apa yang sudah kita lakukan dengan baik, dan bagaimana mengembangkannya, serta apa yang belum terlaksana dan mencari solusinya untuk diatasi bersama.
Dalam usianya yang ke-92 saat ini di LP Ma’arif NU PBNU terdata 21.000 lebih sekolah dan madrasah yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU di seluruh Indonesia. Ini merupakan jumlah satuan pendidikan (satpen) swasta terbesar di Indonesia. LP Ma’arif NU disahkan tanggal 19 September 1929 pada Muktamar NU ke-4 di Semarang. Ini berarti usia LP Ma’arif NU lebih tua dari republik kita tercinta.

Sepanjang kehidupannya LP Ma’arif NU telah mengalami berbagai macam model dan kebijakan pendidikan; dari masa pemerintahan kolonial Belanda, Jepang dan masa kemerdekaan dari masa orde lama, orde baru dan era reformasi saat ini. Seperti kita ketahui LP Ma’arif NU lahir dari kehendak untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikan di lingkungan NU yang saat itu masih tradisional melalui pesantren. Mulanya KHA. Wahid Hasyim mendirikan sekolah di Pesantren Tebuireng, yang menerapkan sistem pendidikan modern. Sekolah yang di belakang hari diberi nama Nidhamiyah itu dinilai KHA. Wahab Hasbullah berjalan dengan baik, dan karenanya KHA. Wahab Hasbullah mengusulkan kepada Hadratusy Syaikh KHM. Hasyim Asy’ari agar didirikan sekolah di pesantren-pesantren lain, yang selanjutnya direspons dengan memerintahkan KHA. Wahid Hasyim untuk menyusun rumusan berbagai hal berkaitan dengan upaya mendirikan sekolah di pesantren. Untuk kepentingan itu KHA. Wahid Hasyim menggandeng KH. Ubaidillah Ubaid dan KH. Mahfudz Shiddiq.
Dari sejarah kelahiran LP Ma’arif NU itu kita tahu bahwa sekolah dan madrasah kita lahir dari ibu kandung yang bernama pesantren. Tentu gen pesantren mengalir deras dalam diri LP Ma’arif NU, yakni antara lain kemandirian, afirmasi, tak mementingkan mencari laba materi, transformasi, adaptasi, dan profesional. Yang tak kalah penting dari semua itu adalah kelahiran LP Ma’arif NU diawali dengan gerakan untuk memperbarui dan memajukan pendidikan, khususnya di lingkungan NU. Pada perjalanan selanjutnya LP Ma’arif NU terus menerus menjadi penggerak bagi peningkatan kualitas SDM, baik pengetahuan, ketrampilan maupun karakternya. Era dan orde berganti-ganti, tapi LP Ma’arif NU tetap pada khitthahnya sebagai organisasi penggerak di bidang pendidikan.
Bagi LP Ma’arif NU pendidikan memiliki tujuan mencetak generasi yang cerdas dan memiliki karakter yang berbudi. Pendidikan juga mendorong perubahan menuju hal yang lebih baik dari generasi ke generasi. Melalui pendidikan, diharapkan dapat melahirkan hal-hal yang inovatif, kreatif serta mencetak generasi berkarakter kuat yang mampu membawa perubahan. Pendidikan di Indonesia juga mendapat perhatian khusus karena dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 secara eksplisit tercantum bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan bagian tanggung jawab negara.
Kita tentu ingin pendidikan di Indonesia menjadi lebih terarah dan memiliki pondasi yang lebih jelas. Salah satu tujuan dari pendidikan di Indonesia adalah terbentuknya generasi yang cerdas, trampil dan berkarakter. Namun, hal tersebut belum diimbangi dengan sistem pendidikan yang tepat. Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan ditetapkan secara serampangan dan cenderung mengabaikan peraturan perundangan yang berlaku, sehingga saat ini banyak terjadi permasalahan di dunia pendidikan. Permasalahan tersebut tentu menjadi tanggung jawab kita juga untuk mengatasinya.
Dalam momentum harlah kali ini ada beberapa hal yang dapat dikatakan menorehkan sejarah:
- Beberapa tokoh Jam’iyah Nahdlatul Ulama memperoleh anugerah penghargaan dari Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka pada Hari Pramuka tanggal 14 Agustus 2021. Ini merupakan bentuk apresiasi eksternal, yakni Kwarnas Pramuka terhadap jasa dan perjuangan tokoh-tokoh NU dan gerakan kepramukaan yang belum pernah terjadi. Karena saat itu penghargaan belum sempat disematkan, maka pada momen harlah LP Ma’arif NU ini akan disematkan secara simbolis kepada Sekretaris Jenderal PBNU, Dr. H. Helmy Faisal Zaini. Semoga di tahun-tahuan yang akan datang lebih banyak lagi tokoh NU yang memperoleh penghargaan dari Kwarnas Pramuka khususnya, dan dari lembaga/instansi lain pada umumnya.
- LP Ma’arif NU PBNU memberikan penghargaan kepada perorangan dan lembaga dalam 6 kategori:
- Sosok NU yang berdedikasi dan berkontribusi di bidang pendidikan di lingkungan NU;
- Kepala Sekolah yang berdedikasi dan berprestasi kepada satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU;
- Guru berprestasi dan inspiratif di satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU;
- Murid LP Ma’arif NU yang berprestasi nasional/internasional;
- Satuan Pendidikan LP Ma’arif NU di daerah 3T;
- Satuan Pendidikan LP Ma’arif NU di lingkungan minoritas muslim;
- Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma’arif NU LP Ma’arif NU PBNU memberikan penghargaan kepada perorangan dalam 3 kategori:
- Perintis Sako Pramuka Ma’arif NU. Penghargaam ini diberikan kepada tokoh-tokoh NU yang berperan dan berjasa besar dalam berdirinya Sako Pramuka Ma’arif;
- Nawa Karya. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh dan sosok NU yang berjasa kepada Sako Pramuka Ma’arif NU sejak berdiri hingga sekarang;
- Bakti Sako. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh dan sosok yang berjasa dalam bidang tertentu.
- Launching Hymne Sako Ma’arif NU.
Hal-hal tersebut di atas dan capaian lain hendaknya tidak membuat kita berpuas diri dan lengah, yang bisa mempurukkan kita. Sebaliknya, itu semua harus melecut kita semua untuk bekerja dan beraktifitas lebih baik di hari esok, sehingga kita terus mencapai prestasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita., Admin