LP Ma’arif NU di Era Industri 4.0 Penguatan Kapasistas Guru dan Siswa dengan Pelatihan Matematika
Oleh: Deden Saeful Ridhwan*
Di era industri 4.0 saat ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan menemukan konsep-konsep baru, membuka jaringan dan memiliki kompetensi untuk memenuhi standar pekerjaan yang tinggi. Manusia yang dibutuhkan saat ini bukan sekedar mereka yang mampu memahami ilmu pengetahuan tertentu saja akan tetapi lebih dalam dari itu. Saat ini, kita dituntut untuk memanfaatkan pengetahuan secara optimal agar lebih cerdas dan kritis dalam menerima dan mengolah informasi. Hal ini sangat penting untuk menunjang pemecahan masalah yang semakin kompleks.
Mengutip apa yang disampaikan ketua LP Ma’arif NU PBNU ketika menutup acara pelatihan on line olimpiade matematika bagi Guru dan siswa, KH. Z. Arifin Junaidi mengungkapkan bahwa Guru matematika LP Ma’arif harus professional, yang diindikasikan memiliki beberapa ciri diantaranya ialah: Kompeten, konsisten, konsekwen, komitmen, kompetitip, dan karakter.
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PBNU saat ini meng-support dan mengharapkan betul kepada seluruh satuan pendidikannya di seluruh Nusantara di 34 provinsi untuk mampu mengembangkan kapasitas guru dan murid/siswa untuk dapat berfikir kreatif, fleksibel, dapat memecahkan masalah, memiliki keterampilan berkolaborasi dan inovatif yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan maupun kehidupan.
Kisah sukses pelatihan yang dilakukan LP Ma’arif NU sejak Desember tahun 2020 sampai detik ini, diantaranya pelatihan Matematika Nalaria Realistik (MNR) khusus Guru dari jenjang Dasar sampai Menengah (MI/SD, MTs/SMP-MA/SMA/SMK). Pelatihan selanjutnya dan sedang berlangsung sampai akhir bulan Januari ini adalah olimpiade Matematika Guru dan siswa, seluruh jenjang dikdasmen. Beberapa agenda berikutnya adalah seleksi kelas berbakat Matematika (pembinaan rutin) khusus untuk siswa yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2021. Berbagai pelatihan ini diharapkan mampu membekali guru dan siswa memiliki kemampuan (capabilitas) untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan tersebut diharapkan dapat dikembangkan dalam pendidikan melalui mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Harapan tersebut tercermin dalam kompetensi-kompetensi inti pada Standar Isi kurikulum 2013. Kompetensi inti (KI) domain kognitif untuk setiap mata pelajaran adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu siswa tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Inti domain keterampilan untuk setiap mata pelajaran adalah mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
*Dosen STIT Islamic Village Tangerang