Jakarta – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Kegiatan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala sekolah dan Madrasah se Indonesia angkatan V untuk satuan pendidikan SMA/SMK/MA di lingkungan LP Ma’arif NU, acara ini dilaksanakansejak 08 Agustus sampai 16 Agustus 2020.
“Pelatihan ini dilakukan dengan Daring PJJ via zoom, yang bertujuan memberikan pengetahuan bagi seluruh kepala sekolah dan madrasah,” ungkap Sekertaris LP Ma’arif NU PBNU, Harianto Oghie, Minggu (10/08).
Bang Oghie (sapaan akrabnya) menerangkan bahwa dalam pelatihan ini, para peserta akan dibekali dengan beberapa materi pokok.
“Pertama, penyederhanan kurikulum. Kedua, metode (model) pembelajaran jarak jauh atau Belajar dari rumah. Ketiga, perancangan monitoring dan evaluasi pendidikan dan pebelajaran di era pandemik covid-19,” imbuhnya.

Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala sekolah dan Madrasah se Indonesia telah berlasung selama wabah pandemi covid-19, dan hari ini sudah masuk angkatan 4 disemua tingkatan satuan pendidikan baik SD/MI, SMP/MTs , dan SMA/MA/SMK.
“Target kita pelatihan ini sampai oktober 2020, Insyaallah dengan ikhtiar ini, LP Ma’arif NU PBNU bisa meningkatan kompetensi 3400 Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah,” tuturnya.

Kegiatan inovasi dalam peningkatan kompetesi guru dan Kepala Sekolah/Madrasah di lingkungan LP Ma’arif NU dilaksanakan secara mandiri ini di lakukan sesuai araha Ketua Umum PBNU.
“Pelaksanaan Pelatihan ini dilakukan setiap hari selasa untuk tingkat SD/MI, hari kamis untuk tingkat SMP/MTs dan Sabtu untuk tingkat SMA/MA/SMK senusantara,” imbuh Oghie.
Oghie pun menjelaskan bahwa Kegiatan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala sekolah dan Madrasah se Indonesia dilaksanakan secara mandiri oleh LP Ma’arif NU sebagai peningkatan kompetensi guru dan Kepala Sekolah/Madrasah.
“Acara ini tidak bergantung pada POP, Kerena LP Ma’arif NU dalam melakukan inovasi, kreatifiatas dalam proses pembelajaran sudah lama di lakukan dan berkesinambungan tanpa dukungan program pemerintah apa lagi POP,” tutup Oghie.