Malang – Banyak orang berfikiran tentang ramadhan hanya kepada kewajiban berpuasa saja. Pemikiran tersebut memang tidak salah, karena memang pada bulan tersebut ummat manusia diwajibkan oleh Allah swt untuk menjalankan ibadah puasa sebagaimana ummat manusia sebelumnya. Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas ummat manusia sebelum kamu, demikianlah kutipan dari ayat Al Qur’an tentang kewajiban berpuasa.
Namun demikian, ramadhan sebetulnya tidak hanya identik dengan puasa saja. Di bulan ramadhan pula, Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk terbaik kepada ummat manusia. Segala hal terkait dengan kehidupan ummat manusia sampai pada kesiapan menuju akhirat, dijelaskan secara gambling kepada ummat manusia. Al Qur’an adalah sumber ilmu yang utama untuk dijadikan rujukan. Hadits nabi Muhammad saw yang kemudian memperjelas operasioalnya, dan dasar untuk merumuskan kaidah kaidah baru.
Sebagai contoh Allah swt memerintahkan sholat dalam Al Qur’an. Rasulullah saw kemudian menjelaskan bahwa sholat itu amal ibadah yang dimulai dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam. Kemudian Rasulullah saw juga menegaskan : sholatlah kalian sebagaimana aku sholat. Masih banyak hal lain yang dilakukan oleh Rasulullah saw untuk menjelaskan bagaimana mengamalkan ajaran Al Qur’an dalam prakteknya.
Al Qur’an adalah sumber referensi utama dalam semua petunjuk Allah swt, Jika manusia ingin belajar dengan baik dan selamat dunia akhirat, maka hal pertama yang dipelajari adalah Al Qur’an. Hal ini juga sejalan dengan pesan Rasulullah saw : Jika kau ingin mencari landasan hokum atas segala amal yang dilakukan, maka carilah di Al qur’an dan hadits. Jika belum diketemukan dari keduanya, maka bertanyalah kepada para sahabat. Jika masih belum menemukan solusi juga, maka ikutan pendapat para ulama.
Begitulah seharusnya urutan sumber hukum dalam seluruh aspek kehidupan ummat manusia. Carilah di sumber utama, kemudian cari rujukan selanjutnya kepada pendapat para sahabat dan ulama’. Dengan ini, solusi yang didapatkan juga sesuai dengan situasi dan kondisinya. Solusi yang didapat juga lebih kontekstual dan tidak lagi hanya mendasarkan pada teks dan makna kata per kata saja.
Bulan ramadhan-lah kesempatan terbaik bagi ummat manusia untuk terus belajar menemukan jalan hidup terbaik dengan mendasarkan pada sumber hukum yang benar dan lengkap. Dengan pesan di akhir akhir masa hidup Rasulullah saw jelas adanya penekanan akan munculnya beragam masalah yang secara harfiah belum tercover dalam dasar hokum yang utama (Al Qur’an dan Al Hadits).
Inti permasalahannya adalah tidak semua model kehidupan dan permasalahan ada pada zaman Rasulullah Saw. Televisi, alat komunikasi seperti Hand phone, jaringan infrastruktur teknologi seperti yang sekarang kita nikmati, belum ada pada zaman Rasulullah saw. Begitu juga alat transportasi modern seperti kendaraan, kereta api, pesawat, dan sejenisnya juga muncul setelah masa kehidupan Rasulullah saw.
Itulah maka kemudian para ulama’ perlu mendasarkan hukum pada kesepakatan para ulama dan qiyas. Kalau ini dianggap bid’ah, maka inilah bid’ah yang baik (bid’ah chasanah) yang boleh dilakukan oleh ummat manusia. Dengan demikian, saat melakukan perjalan ibadah haji kita boleh naik pesawat, naik bus, naik kereta api, dan lain sebagainya. Tidak harus hanya naik unta saja.
Ruang pengembangan inilah yang membuat ummat manusia harus menggunakan kelebihan otak yang mampu berfikir untuk mengoptimalkannya dengan terus belajar, belajar, dan belajar. Dengan ini otak manusia mampu menjadi pembeda dengan mahluq lain, seperti binatang yang dalam otaknya hanya ada hawa nafsu, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk berfikir. Bagaimana dengan anda?.
Noor Shodiq Askandar
Ketua LP Maarif NU PWNU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 UNISMA Malang.