• Latest
Ma'arif NU

Pendidikan Indonesia; Antara Harapan dan Kenyataan

21/02/2020
BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

01/03/2021
Nahdlatul Ulama Harus Solid, Sebagai Pengaman dalam  Merawat Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an.

Nahdlatul Ulama Harus Solid, Sebagai Pengaman dalam Merawat Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an.

01/03/2021
Guru dan Tenaga Kependidikan SMK dan SMP Ma’arif NU Jakarta, Siap Vaksin

Guru dan Tenaga Kependidikan SMK dan SMP Ma’arif NU Jakarta, Siap Vaksin

24/02/2021
RAKERWIL LP Ma’arif NU PWNU Jawa Barat; Penataan dan Penguatan Sumber Daya Kelembagaan.

RAKERWIL LP Ma’arif NU PWNU Jawa Barat; Penataan dan Penguatan Sumber Daya Kelembagaan.

19/02/2021
Ketua LP Ma’arif NU PBNU Bahas Keputusan Bersama Tiga Menteri  dalam Forum Bahtsul Masail Nasional PBNU

Ketua LP Ma’arif NU PBNU Bahas Keputusan Bersama Tiga Menteri dalam Forum Bahtsul Masail Nasional PBNU

18/02/2021
Ma’arif NU DIY Tingkatkan Daya Saing SLTA, Susun Modul English for Spesific Purpose (ESP)

Ma’arif NU DIY Tingkatkan Daya Saing SLTA, Susun Modul English for Spesific Purpose (ESP)

17/02/2021
Wakil Ketua Umum PBNU Minta LP Ma’arif NU Mempertahankan dan Meningkatkan  Prestasi Kinerjanya Kedepan.

Wakil Ketua Umum PBNU Minta LP Ma’arif NU Mempertahankan dan Meningkatkan Prestasi Kinerjanya Kedepan.

16/02/2021
Ketua PBNU dan Katib Syuriyah PBNU Mengapresiasi dan Menantang LP Ma’arif NU Bisa Jadi Badan Otonom PBNU.

Ketua PBNU dan Katib Syuriyah PBNU Mengapresiasi dan Menantang LP Ma’arif NU Bisa Jadi Badan Otonom PBNU.

16/02/2021
LP Ma’arif NU Provinsi Papua,  Aksi Peduli Korban Banjir Keerom.

LP Ma’arif NU Provinsi Papua, Aksi Peduli Korban Banjir Keerom.

15/02/2021
LP. Ma’arif NU PBNU, Mengkader Siswa Siswi Berbakat Dalam Bidang Matematika

LP. Ma’arif NU PBNU, Mengkader Siswa Siswi Berbakat Dalam Bidang Matematika

15/02/2021
  • About
  • Contact
Rabu, 3 Maret 2021
LP. Ma'arif NU
  • Home
  • Tentang Ma’arif
  • Khazanah
  • Berita
    • All
    • CABANG
    • NASIONAL
    • WILAYAH
    BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

    BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

    Nahdlatul Ulama Harus Solid, Sebagai Pengaman dalam  Merawat Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an.

    Nahdlatul Ulama Harus Solid, Sebagai Pengaman dalam Merawat Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an.

    Guru dan Tenaga Kependidikan SMK dan SMP Ma’arif NU Jakarta, Siap Vaksin

    Guru dan Tenaga Kependidikan SMK dan SMP Ma’arif NU Jakarta, Siap Vaksin

    RAKERWIL LP Ma’arif NU PWNU Jawa Barat; Penataan dan Penguatan Sumber Daya Kelembagaan.

    RAKERWIL LP Ma’arif NU PWNU Jawa Barat; Penataan dan Penguatan Sumber Daya Kelembagaan.

    Ketua LP Ma’arif NU PBNU Bahas Keputusan Bersama Tiga Menteri  dalam Forum Bahtsul Masail Nasional PBNU

    Ketua LP Ma’arif NU PBNU Bahas Keputusan Bersama Tiga Menteri dalam Forum Bahtsul Masail Nasional PBNU

  • Agenda
  • Pusdatin
  • Satpen
No Result
View All Result
LP. Ma'arif NU
No Result
View All Result
Home BERITA

Pendidikan Indonesia; Antara Harapan dan Kenyataan

21/02/2020
in BERITA, NASIONAL
0
Ma'arif NU

KH. Z. Arifin Junaidi menjadi salah satu narasumber acara NGOPENI 3 (Ngobrol Pendidikn Indonesia) di UPI Bandung.

1.9k
SHARES
13.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Bandung – Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Z. Arifin Junaidi, M.B.A. menjadi salah satu narasumber dalam acara NGOPENI 3 (Ngobrol Pendidikn Indonesia), acara tersebut merupakan kerjasama UPI Bandung dengan LP Ma’arif Kota Bandung. Jum,at (21/02).

Acara yang diselenggarakan di kampus UPI Bandung itu dihadiri oleh para civitas akademik UPI Bandung, Pengurus PCNU Kota Bandung, pengurus LP Ma’arif NU PCNU Kota Bandung, tamu undangan, serta mahasiswa UPI Bandung.

Dalam presentasinya, Kiai yang akrab disapa Kiai Arjuna itu menyoroti masalah-masalah di dunia Pendidikan kita, seperti guru memperoleh tindakan kekerasan dari murid, guru melakukan tindakan kekerasan dari murid, perundungan sesama murid, orang tua murid melakukan kekerasan terhadap guru, pelecehan seksual oleh guru kepada murid, pelecehan seksual oleh murid kepada guru, intoleransi dan radikalisme dilingkungan murid, intoleransi dan radikalisme melalui pembelajaran. Selain itu juga tentang sekolah yang tidak layak, kehidupan guru tidak kayak ekonominya.

Dalam pembukaan presentasinya, dia menjelaskan tiga dosa besar guru yang harus dihindari oleh semua guru di Indonesia.

“Tiga besar guru yang tidak terampuni, Pertama adalah radikalisme yang diajarkan kepada anak-anak kita. Kedua, kekerasan seksual. Ketiga, bullying.” Ungkap Kiai Arjuna.

Dia pun menjelaskan guru harus punya adab, adab guru yang harus ada pada setiap guru menurut Kiai arjuna ada 11.

“Pertama, tidak berhenti menuntut ilmu. Kedua, bertindak dengan ilmu. Ketiga, senantiasa bersifat tenang. Keempat, tidak takabur dalam memerintah atau memanggil seseorang. Kelima, bersifat lembut terhadap murid. Keenam, tidak membanggakan diri. Ketujuh, mengajukan pertanyaan yang bias dipahami. Kedelapan, merendah dengan mengatakan “saya belum terlalu tahu, masih belajar”. Kesembilan, bersedia menjawab secara ringkas atau sederhana. Kesepuluh, menghindari sikap yang tidak wajar. Kesebelas, mendengar dan menerima argumentasi dari orang lain.” tutur Kiai Arjuna.

Selain harus punya adab, guru juga harus mengajarkan adab kepada kepada para murid, beliaupun mengutip Imam Ghozali dalam kitab Al Adab Fid Din tentang adab murid kepada guru.

“Adab murid, Pertama mendahukui beruluk salam. Kedua, tidak banyak berbicara dengan guru. Ketiga, berdiri ketika guru berdiri. Keempat, tidak mengatakan kepada guru, perbedaan pendapat guru dengan orang lain. Kelima, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru mengajar. Keenam, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru.
Ketujuh, tidak menunjukkan secara terang-terangan perbedaan pendapat dirinya dengan guru. Kedelapan, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri. Kesembilan, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan. Kesepuluh, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.” Imbuh Kiai Arjuna.

Kiai arjuna menyoroti dampak dari modernitas teknologi yang semakin mengerus peran manusia, sehingga banyak pekerja terancam digantikan oleh teknologi. Apalagi dengan ketrampilan dasar yang tidak memadai, tenaga kerja Indonesia akan kesulitan untuk beradaptasi dan bersaing.

“Diera distrupsi ini, peran manusia digantikan teknologi, jika ketrampilan dasar tidak mumpuni maka niscaya akan kesulitan bersaing.” Ungkap Kiai Arjuna.

Namun disisi lain, Kiai arjuna bersyukur karena akses layanan pendidikan meningkat, dalam catatan LP Ma’arif NU, Program Indonesia Pintar (PIP) mencapai 18,9 juta siswa/santri hingga 2018. Dana yang disalurkan: Rp10,8 T pada 2018. Angka partisipasi kasar (APK) naik di tiap jenjang. 2014: PAUD 65%; SD/MI: 110%; SMP 96%; SMA/K 74%, PT: 29% 2018: PAUD 72%; SD/MI: 105%; SMP 102%; SMA/K 81%, PT: 34%. Rata-rata lama sekolah naik: 7,7 tahun (2014) menjadi 8,1 tahun (2017). Angka buta aksara turun: 3,83% (2014) ke 2,07 % (2017). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diberikan kepada 36,5 juta siswa SDSMA/SMK/MA per tahunnya. Anggaran BOS naik dari Rp37 T (2014) menjadi Rp47 T (2018). Kesempatan mengakses pendidikan tinggi terbuka dengan adanya beasiswa pendidikan tinggi: Target sasaran Bidik Misi untuk Kemenag di tahun 2019: 36.134 (10.000 angkatan baru), Afirmasi (termasuk untuk santri) dari LPDP di tahun 2019: sebanyak 22% dari target 6000 beasiswa.

Selain itu, mutu layanan pendidikan juga meningkat, catatan LP Ma’arif NU, Lembaga pendidikan hari ini kreditasi B di setiap jenjang pendidikan meningkat. Di jenjang SMK yang berakreditasi B sudah melebihi target RPJMN yaitu 65,79%. SD/MI berakreditasi B: 63,90%(2015), 76,8% (2017). SMP/MTs berakreditasi B: 61,45% (2015), 70,1% (2017). SMA/MA berakreditasi B: 63,87% (2015), 71% (2017). SMK berakreditasi B: 53,90% (2015), 65,79% (2017). Meskipun demikian, Sistem akreditasi dan penjaminan mutu pendidikan belum menunjukkan dampak pada peningkatan mutu pembelajaran.

Namun, meningkatnya akses layanan pendidikan serta layanan pendidikan, tidak berimbang dengan hasil pendidikan, karena keterampilan dasar berlogika dan bernalar (matematika, membaca, dan sains) masih tergolong rendah. Menurut hasil survei PISA oleh OECD, lebih dari 50% anak usia 15 tahun di Indonesia tidak menguasai keterampilan dasar dalam membaca atau matematika (PISA, 2015). Rata-rata orang Indonesia hanya membaca 6 jam per orang per minggu, dibandingkan dengan ratarata orang India yang membaca 10 jam 42 menit per orang per minggu (World Culture Forum, 2016). 

“Sayangnya dengan meningkatnya akses layanan pendidikan serta layanan pendidikan, tidak berimbang dengan kualitas hasil Pendidikan yang ada.” Imbuh Kiai Arjuna.

Ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta pun masih terjadi. Catatan Ma’arif NU mengambil dari data Bank Dunia, mencatat hasil belajar madrasah negeri lebih baik dari madrasah swasta disemua mata pelajaran dalam PISA 2015. 

Selain beberapa hal diatas, Kiai Arjuna juga mengugkapkan bahwa layanan Pendidikan kita tidak merata, sekolah yang berkualitas baik tidak tersebar secara merata. Distribusi guru Tidak Merata, Rasio guru dibandingkan siswa di Papua Barat 1:60, sedangkan di Jawa Timur 1:10.
Investasi pendidikan di daerah tidak merata.

“Data Kemendikbud APBD Pendidikan Murni tahun 2017 di Kab Pidie, Aceh sebesar Rp.175,94 Milyar (4,38%), Dana Transfer Rp.129,51 Milyar, Ruang Kelas Rusak 77,5%, UN SMP/SMA IPA/SMA IPS 43.08 / 41,33 / 32.56. sedangkan di Jogja sebesar Rp.426,17 Milyar (13,92%) Dana Transfer Rp.221,53 Milyar, Ruang Kelas Rusak 47,4%, UN SMP/SMA IPA/SMA IPS 68,39 / 66,93 / 60,58.” Ungkap Kiai Arjuna.

Diapun menyayangkan, Kualifikasi dan Sertifikasi Guru belum menjamin hasil pendidikan, investasi untuk meningkatkan mutu guru masih belum menunjukkan hasilnya, Insentif pengembangan profesi, tidak berdampak pada hasil belajar siswa dan pelatihan guru belum efektif karena kecakapan mengajar tidak dilatih optimal.

Selain itu, Guru dibawah Kementerian Agama masih banyak belum bersertifikasi, tercatat data Kemenag pada oktober 2016 jumlah guru belum sertifikasi ada 590.861 ORANG, jumlah guru sudah S1 berjumlah 255.861 orang, belum S1 ada 275.952 orang, dan yang layak atau guru tetap berjumlah 256.846 orang.

Dan dengan mutu pelayanan pendikan Indonesia dengan kualitas Guru yang belum maksimal, akhirnya belum mampu menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Banyak pekerja di Indonesia terancam dengan hadirnya era disrupsi teknologi.

“Data dari BPS TAHUN 2018, Pekerja Indonesia mayoritas low-skilled, 58.78% dari tenaga kerja masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SMP ke bawah, penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma ke atas) ada sebanyak 15,10 juta orang (12,18 persen), Indonesia hanya memiliki 11,65 juta orang tenaga kerja berpendidikan Universitas.” Pungkas Kiai Arjuna.

Tags: KH. Z. Arifin JunaidiLP Ma'arif NUPBNUPCNU Kota BandungUPI Bandung
Share805Tweet464Send
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Nuzulul Qur’an: Tonggak Peradaban

LP Ma’arif NU PBNU Akan Menggugat UU Ciptaker

06/10/2020
Ma'arif NU

LP Ma’arif dari Masa ke Masa

03/09/2020
Nuzulul Qur’an: Tonggak Peradaban

Program Organisasi Penggerak Tidak Jelas, LP Ma’arif NU Menyatakan Mundur Dari Program Tersebut

22/07/2020
BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

0
Kerja Sama LP. Ma’arif NU-INOVASI

Kerja Sama LP. Ma’arif NU-INOVASI

0
Ma'arif NU

Upaya LP Ma’arif Siapkan Generasi NU

0
BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

BANGKITNYA KEMBALI NILAI-NILAI SUFISME DI INDONESIA (Pembelajaran dari Kebangkitan Sufi di Afghanistan)*

01/03/2021
Nahdlatul Ulama Harus Solid, Sebagai Pengaman dalam  Merawat Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an.

Nahdlatul Ulama Harus Solid, Sebagai Pengaman dalam Merawat Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an.

01/03/2021
Guru dan Tenaga Kependidikan SMK dan SMP Ma’arif NU Jakarta, Siap Vaksin

Guru dan Tenaga Kependidikan SMK dan SMP Ma’arif NU Jakarta, Siap Vaksin

24/02/2021
LP. MA'ARIF NU

Hak Cipta © 2019 LP. Ma'arif NU PBNU

Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Gedung PBNU II Lt. 2 Jl. Taman Amir Hamzah No. 5 Jakarta Pusat 10320 Telp. 021-3904115, Fax. 021-31906679, e-mail: sekretariat@maarifnu.org

  • About
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Ma’arif
  • Khazanah
  • Berita
  • Agenda
  • Pusdatin
  • Satpen

Hak Cipta © 2019 LP. Ma'arif NU PBNU

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In