Jakarta Ma’arif NU Online,- Satuan pendidikan formal di Indonesia masih belum memberikan perhatian yang baik pada persoalan gizi dan kesehatan remaja, terutama kesehatan reproduksi. Masih dijumpai banyak permasalahan terkait kedua problem ini pada peserta didik, baik terkait malnutrisi, kelebihan gizi, anemia, body image, life style, perilaku makan yang salah, kehamilan yang tidak diinginkan, kekerasan seksual, dan lainnya,” jelas Kyai Z. Arifin Junaidi, dalam launching secara hybrid program ‘Generasi Sehat Indonesia (Gesid) di 3 Kabupaten di Jawa Timur,’ dan secara resmi dibuka oleh Ketua PBNU Kyai Robikin Emhas yang sekaligus Staf Khusus Wakil Presiden RI, selasa (23/11).
Launching ini dirangkaikan dengan penadatanganan MoU LP Ma’arif NU PBNU – DANONE Indonesia dan Seminar Nasional, dengan mengupas tuntas penguatan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi dan kesehatan remaja dilingkungan Satuan Pendidikan ma’arif NU menuju “Generasi Sehat Indonesia yang Peduli dan Empati” yang dimoderatori Harianto Oghie, Sekretaris LP Ma’arif NU PBNU dengan menghadirkan narasumber dari Kemenenterian Kesehatan RI. Bambang Purwanto (Koordinator Substansi Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan), Prof Dr. IR. Sri Ana Marliyati (Ketua Tim Pengembang Panduan GESID) dan Karyanto Wibowo (Sustainable Development Director Danone Indonesia)

Ketua LP Ma’arif NU PBNU, dalam sambutannya secara gamblang mengungkapkan edukasi tentang kesehatan dan gizi remaja secara tepat dan benar merupakan kebutuhan yang penting bagi remaja, untuk membangun SDM Indonesia di masa depan yang berkualitas dan bertanggung jawab. Perhatian pada Kesehatan remaja sangat urgent mengingat kelompok usia remaja usia 10-24 tahun merupakan penduduk dengan jumlah yang sangat signifikan, yaitu 61.484.630 jiwa atau setara dengan 25.63% (BPS, SUPAS 2015), terang.
Lanjut Kyai Arjuna, panggilan akrab Ketua LP Ma’rif NU, mengungkapkan Data Riskesdes Kementerian Kesehatan tahun 2013 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada remaja cukup tinggi, mencapai 22,7 persen, sementara data Balitbangkes tahun 2015 menyebutkan rata-rata tingkat kecukupan energi dan protein remaja (72,3% dan 82,5%) paling rendah di antara kelompok usia lainnya, bahkan 52,5% remaja mengalami defisiensi energi berat (<70%) kebutuhan energi harian. Demikian pula data Balitbangkes tahun 2015 menyebutkan rata-rata tingkat kecukupan energi dan protein remaja (72,3% dan 82,5%) paling rendah di antara kelompok usia lainnya, bahkan 52,5% remaja mengalami defisiensi energi berat (<70%) kebutuhan energi harian.

Kyai Arifin Junaidi, dalam peluncuran program ‘Generasi Sehat Indonesia (Gesid) di 3 Kabupaten di Jawa Timur ini secara virtual, mengharapkan agar gaya hidup sehat bagi remaja, murid-murid satuan pendidikan tingkat SMP/SMA dan MTs/MA di lingkungan LP Ma’raif NU. Karena masa remaja adalah masa lepas landas yang sangat besar perannya dalam menentukan kualitas masa dewasa dan kualitas generasi yang kelak dilahirkannya. Meski remaja sangat penting dalam circle (lingkaran) mewujudkan generasi emas, namun masalah kesehatan remaja kadang kerap terabaikan, tegasnya.
Program Gesid juga bertujuan untuk mengampanyekan gizi dan kesehatan remaja di lingkungan yang lebih luas, khususnya di lingkungan lembaga LP Ma’arif NU. Untuk sementara program ini akan berlangsung di tiga kabupaten di Jawa Timur yakni Pasuruan, Probolinggo dan Jember. Program ini diikuti 40 sekolah dari 3 kabupaten tersebut. Semoga program ini bisa terus berkembang dan menjangkau semua sekolah di lingkup LP Ma’arif di seluruh Indonesia, dan akan ada 400an duta Gesid yang akan mengampanyekan terkait tiga modul yang ada dalam program ini, ungkap Kyai Arjuna.

Remaja sering kali terlupakan, padahal dia (remaja) merupakan circle yang sangat penting. Remaja sebagai calon orang tua, sehingga dibutuhkan edukasi kesehatan secara menyeluruh baik jiwa maupun raga,”terang Ibu Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia, saat memberikan sambutan dalam launching secara hybrid program ‘Generasi Sehat Indonesia (Gesid) di 3 Kabupaten di Jawa Timur,’ kerjasama LP Ma’arif NU PBNU dengan Danone Indonesia
VP General Secretary Danone Indonesia ini mengungkapkan pentingnya kesehatan remaja dalam mewujudkan generasi emas Indonesia pada 2045 mendatang, karenanya program Gesid (Generasi Sehat Indonesia) harus dapat menyasar kalangan remaja dengan menggandeng Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU. Remaja menjadi usia yang sangat kritis untuk mengetahui lebih banyak tentang kesehatan. Sehingga dibutuhkan pendekatan secara khusus kepada remaja. Gesid memiliki 3 modul yang menyasar remaja, yakni modul pertama Aku Peduli yang menekankan pada nutrisi yang penting bagi kesehatan remaja. Modul kedua adalah Aku Sehat yang menitikberatkan pada gaya hidup sehat remaja. Sedangkan modul terakhir adalah Aku Bertanggungjawab yang menekankan pada pembentukan karakter remaja yang bertanggung jawab. Terangnya. Admin