Jakarta, Ma’arifNU Online,- Kamus Sejarah Republik Indonesia (RI) telah memunculkan polemik di tengah masyarakat.khususnya warga Nahdlatul Ulama dengan tidak tercantumnya pendiri NU KH Hasyim Asy’ari membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sowan PBNU mnelakukan klarifikasi sekaligus meminta maaf atas polemik yang terjadi, diterima langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj ,di Kantor PBNU Kramat Raya 164, kamis 22 April 2021.
Mendikbud Nadiem dalam kunjungan ke PBNU, menyampaikan komitmen untuk memperbaiki dan merevisi total buku Kamus Sejarah Indonesia Kemendikbud yang tidak mencantumkan nama KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Kita akan segera merevisi. Ada berbagai banyak kekeliruan, bukan hanya dari perspektif NU, kita sudah menemukan banyak ketidaklengkapan yang akan segera kita selesaikan revisi kamus sejarah ini,” tegas Mas Menteri Nadiem.
Sementara, Ketum PBNU Sampaikan Prinsip Cinta Tanah Air KH Hasyim Asy’ari, saat menerima kunjungan Mendikbud Nadiem Makarim, bahwa slogan masyhur tentang cinta tanah air yang dicetuskan oleh Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari yaitu hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman).
“Jargon hubbul wathon minal iman Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1914 melandasi umat Islam Indonesia ini dalam konteks tidak membentur-benturkan agama dan negara, bahwa agama dan negara ini bisa beriringan, sejalan tanpa harus dipertentangkan,” ujar Kiai Said saat berbincang dengan Nadiem Makarim di lantai 3 PBNU
Lanjut, Kiai Said dalam merespon keseriusan Mas Menteri yang berkomitmen melakukan revisi dan perbaikan terhadap Kamus Sejarah Indonesia yang menjadi polemik, dengan menunjuk Ketua LP Ma’arif NU PBNU Kiai Z. Arifin Junaidi sebagai Koordinator TIM PBNU untuk melakukan telaah dan perbaikan dan penyempurnaan Kamus Sejarah Indonesia tersebut.
Mendikbud Nadiem berkunjung ke PBNU ditemani oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Breliau disambut dengan hangat oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan pengurus PBNU lainnya, termasuk Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU, HZ Arifin Junaidi serta Direktur Wahid Foundation Hj Yenny Wahid, ungkap Harianto Oghie sekretaris LP Ma’arif NU PBNU,