Jakarta, Ma’arifNU online,- “Noting new under the sky” tidak ada yang baru di bawah kolong langit ini, kecuali hanya ulangan masa lalu. Menyitir apa yang disampaikan Kiai Arjuna sapaan akrab Ketua LP Ma’arif NU PBNU ini, dalam sambutannya sekaligus membuka acara Seleleksi Kelas Khusus (SKK) atau Kelas Berbakat bidang Matematika, secara daring 14 Februari 2021, menyatakan bahwa “Matematika merupakan warisan Peradaban Islam. Fakta sejarah telah membuktikan ulama Islam Al-Khawarizmi lah yang pertama kali memperkenalkan ilmu hitung Aljabar dan Hisab. Tokoh ini di barat dikenal dengan al-Goritmi atau A-Gibran. Beliau dikenal sebagai ulama penemu Nol, yang tak ditemukan dalam tulisan Romawi bangsa Barat, tegasnya ketua LP Ma’arif NU PBNU
Dengan hal tersebut di atas, Program yang baru selesai dilaksanakan oleh LP Ma’arif NU ini adalah merupakan aksi sadar tepatnya bisa dikatakan kesadaran kolektif dilingkungan intern LP Ma’arif NU, karena LP Ma’arif NU memiliki kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang tersebar di seluruh Nusantara dalam kemasan satuan pendidikan yang berjumlah 21 ribu dari jenjang pendidikan dasar dan menengah. Potensi kekuatan besar ini, harus diimbangi dengan kapasitas dan kwalitas sumber daya yang memadai, yang betul-betul tangguh dan unggul. Oleh sebab itu, Berbagai program peningkatan kapasitas dan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini dilakukan dengan kontinyu terutama dalam bidang literasi numerasi, ungkap Deden Saeful Ridhwan, Ketua Tim Peningkatan Literasi dan Numerasi LP Ma’arif NU PBNU, dan Dosen STIT Islamic Village Tangerang.

Lebih lanjut beliau uraikan, Sistem Seleksi Kelas Khusus (SKK) atau Kelas berbakat ini bertujuan untuk menjaring siswa/murid/santri yang dilakukan dengan menggunakan 2 model soal rutin dan soal tidak rutin, dilaksanakan atau dilakukan secara berkala (setiap bulan) serta diadakan tes eliminasi dan test penerimaan agar terjadi kompetisi, Tidak hanya itu, perilaku siswa di kelas menjadi bahan pertimbangan dalam sistem eliminasi. Seleksi Kelas Khusus (SKK) atau kelas berbakat bidang matematika ini juga akan mengetahui kriteria atau ciri-ciri anak berbakat tentunya dalam matematika, antara lain: anak memiliki ketertarikan yang lebih tinggi, mampu menyelesaikan soal dengan cara sendiri yang unik dan kreatif, memiliki IQ numerik yang tinggi, serta bahasa tubuh yang memang menunjukkan ketertarikannya dalam bidang terkait, imbuhnya.
Semoga Ikhtiyar kecil ini, siswa/murid/santri LP Ma’arif NU PBNU dapat mengembalikan masa-masa keemasan dunia Islam yang telah melahirkan berbagai tokoh yang tidak hanya alim dalam ilmu agama, tetapi juga handal dan mampu dalam ilmu-ilmu umum terutama Matematika, imbuihnya. //Admin