Yogyakarta – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) D.I.Yogyakarta melalukan rapat untuk menyinergiskan agenda pendidikan disatuan pendidikan dibawahnya. (30/11)
Rapat yang mengfokuskan pembahasan Sinergitas Maa’rif DIY dan UNU Yogyakarta, dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta serta sekolah-sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU.
Salah satu point penting yang dibahas dalam rapat tersebut adalah melakukan penjaringan kader-kader serta bibit unggul Nahdlatul Ulama, agar nantinya bisa ajak dan dimotivasi untuk melanjutkan pendidikan di UNU Yogyakarta.
Prof. Drs. Purwo Santoso, M.A, Ph.D. (Rektor UNU Yogyakarta) menyampaikan, bahwa setiap tahunnya terdapat beasiswa prestasi yang diberikan kepada mahasiswa yang kuliah di UNU Yogyakarta.
“Setiap tahun kita berikan beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di UNU” tutur pria yang familiar disapa Prof. Purwo.
Diapun berharap, beasiswa tersebut di manfaatkan oleh mahasiswa yang lulusan dari SMA/MA/SMK yang ada dibawah naungan Ma’arif NU yang memiliki prestasi di bidang akademik.
“Semoga saja para lulusan Ma’arif yang mengakses beasiswa itu” imbuh Prof. Purwo.
Syarat mendapat beasiswa tidak sulit, selain memiliki prestasi di bidang akademik persyaratan lain yang di minta oleh UNU Yogyakarta adalah surat pengantar dari MWC atau kecamatan asalnya.
“Selain memiliki prestasi di bidang akademik juga surat pengantar dari MWC atau kecamatan asalnya” ungkap Prof. Purwo.
Rapat yang dilangsungkan di Kantor LP Ma’arif NU DIY tersebut dihadiri Dr. Tadkiroatun Musfiroh selaku sekretaris LP Maárif NU DIY, pengurus MMKKS, serta para kepala sekolah maarif yang tergabung dalam MKKSM.
Terkait informasi beasiswa dari UNU Yogyakarta, Kepala SMK Ma’arif 2 Sleman, Dra. Atik Sunaryati, berharap penambahan jadwal sosialisasi UNU ke sekolah-sekolah Ma’arif sebagai media pengenalan kepada murid-murid Ma’arif, khususnya kepada angkatan yang akan segera lulus.
“Saya berharap ada penambahan jadwal sosialisasi UNU ke sekolah-sekolah Ma’arif” tutur Ibu Atik.